Pengertian Perpustakaan dan Jenis-jenisnya
Perpustakaan merupakan sumber bacaan yang perlu
ditingkatkan pembinaannya. Posisi perpustakaan dalam sebuah lembaga pendidikan sangat
strategis sebagai sumber belajar. Dilihat dari segi pengertiannya perpustakaan
merupakan kitab atau buku".[1] Buku
atau kitab adalah sumber belajar yang paling dominan digunakan dalam dunia
pendidikan.
Membaca merupakan inti
dari kegiatan belajar, tidak ada seorangpun belajar tanpa dibarengi dengan
membaca, karena diketahui bahwa membaca sumber utama ilmu pengetahuan.
Perpustakaan merupakan kumpulan dari buku-buku sebagai gudang ilmu pengetahuan,
dan membaca alat untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Untuk lebih jelas tentang
pengertian perpustakaan dan jenis-jenisnya penulis uraikan berikut ini.
1. Pengertian
Perpustakaan
Sarana
yang mudah, dan tempat yang paling mudah untuk mendapatkan sejumlah informasi
adalah melalui jasa pelayanan perpustakaan. Namun banyak orang yang belum
mengetahui peran dan arti perpustakaan itu sendiri. Perpustakaan sering
dianggap sebagai gedung atau tempat terkumpulnya sejumlah buku, tanpa melihat
lebih jauh bahwa buku-buku tersebut dikumpulkan berdasarkan maksud dan tujuan tertentu.
Perpustakaan
merupakan kumpulan dari buku-buku sebagai bahan bacaan bagi masyarakat secara
umum dan pelajar secara khusus dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. Di
samping itu perpustakaan juga sebagai ruangan atau bagian sebuah gedung yang
digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya sebagai koleksi dari
berbagai jenis buku-buku. Oleh karena itu perpustakaan bertindak sebagai penyimpan
khazanah hasil pikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk buku.
Pawit M.
Yusuf dan Yaya Suhendar menambahkan bahwa "Perpustakaan adalah unit kerja
dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka baik
berupa buku (non book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan
tertentu sehingga dapat dipergunakan sebagi sumber informasi oleh setiap
pemakainya".[2]
Sedangkan
R. Suryana menyebutkan bahwa "Dalam hubungan dengan perpustakaan sekolah
disebutkan bahwa perpustakaan adalah sebuah ruangan atau gedung yang berisi
buku-buku dan bahan-bahan lainnya yang disusun secara teratur dan
sistematis".[3]
Dari
kedua pendapat pakar pustaka di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
perpustakaan merupakan kumpulan, koleksi bahan perpustakaan yang merupakan
sumber informasi ilmu pengetahuan yang ditempatkan dalam suatu ruangan, gedung
dan diatur menurut sistem tertentu. Perpustakaan digunakan dalam proses belajar
mengajar serta mempunyai daya guna sebagai pendukung program pendidikan.
Selanjutnya,
dalam rangka menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun
dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa
sesuai dengan falsafah Pancasila, maka arah kebijaksanaan pendidikan yang telah
dirumuskan dalam GBHN merupakan suatu kebijaksanaan yang bertujuan untuk
meningkatkan mutu pendidikan. Hal ini merupakan tindak lanjut dari peranan perpustakaan
dalam dunia pendidikan yakni sebagai pendukung proses belajar mengajar.
Hal ini
sebagaimana disebutkan dalam Keppres Nomor 11 Tahun 1989 yaitu "Perpustakaan
adalah salah satu sarana pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai
fungsi sebagai sumber informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional".[4]
Dari
uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa perpustakaan merupakan suatu ruangan
atau gedung tempat koleksi berbagai sumber bacaan, bahan tulis, tercetak dan bahan khusus lainnya seperti film,
slide, piringan hitam dan kaset yang diorganisir atau diatur dengan
sistem tertentu untuk digunakan dalam keperluan studi, penelitian, bacaan umum.
Selanjutnya,
dari berbagai pengertian yang telah dikemukakan di atas ada bebarapa poin yang
perlu digaris bawahi tentang perpustakaan yaitu perpustakaan menjadi tempat
terkumpulnya bahan bacaan, keberadaan perpustakaan menjadi sumber
belajar/membaca siswa, perpustakaan harus dikelola dengan baik sesuai dengan
standar yang diharapkan, koleksi perpustakaan akan dimanfaatkan (dibaca) oleh
pemakainya dan perpustakaan harus mempunyai tujuan mencerdaskan anak bangsa.
2. Jenis-Jenis
Perpustakaan
Perpustakaan
terdiri dari berbagai jenis, tergantung di mana letak dan posisinya. Perpustakaan
sebagai salah satu sumber belajar bagi masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pelayanan
terhadap masyarakat yang ingin memanfaatkan jasa perpustakaan. Soeatminah
menyebutkan bahwa "Perpustakaan dibagi atas lima jenis yaitu perpustakaan umum,
perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi, dan
perpustakaan Nasional".[5]
Untuk
lebih jelas tentang jenis-jenis perpustakaan sebagaimana disebutkan di atas,
maka penulis akan menguraikan satu persatu secara rinci yaitu sebagai berikut :
a).
Perpustakaan Umum
Lasa HS
menyebutkan bahwa "Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang mempunyai
tugas melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan tingkat usia,
tingkat sosial, tingkat pendidikan maupun agama".[6]
Setiap kelompok masyarakat mempunyai kebutuhan dan minat yang berbeda terhadap
bahan pustaka, maka perpustakaan umum wajib menghimpun koleksi yang dapat
diminati oleh semua kelompok masyarakat pemakainya sehingga jenis koleksinya
sangat lengka. Berkaitan dengan jumlah perpustakaan umum dalam satu wilayah Soeattminah
menyebutkan sebagai berikut :
Salah satu contoh perpustakaan umum
adalah perpustakaan Wilayah. Disetiap Propinsi hanya terdapat satu perpustakaan
Wilayah, sehingga di Indonesia
seluruhnya terdapat 32 buah perpustakaan umum. Perpustakaan wilayah bernaung di
bawah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dan status di bawah kepala kantor
Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.[7]
Dari
keterangan di atas, dapat dijelaskan bahwa perpustakaan umum merupakan
perpustakaan wilayah yang melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan
status. Sedangakn jangkauan layanan perpustakaan umum hanya satu wilayah,
sehingga jumlah dan keanekaragaman masyarakat yang harus dilayani dapat
dibatasi.
b). Perpustakaan
Khusus
Perpustakaan
khusus mempunyai tugas melayani suatu kelompok masyarakat khusus yang memiliki
kesamaan dalam kebutuhan dan minat
terhadap bahan pustaka dan informasi. Ada
tiga macam kelompok masyarakat khusus, sehingga ada tiga macam perpustakaan
khusus yaitu perpustakaan khusus bidang ilmu atau profesi, perpustakaan khusus
perkantoran dan perpustakaan khusus perusahaan".[8]
Perpustakaan
khusus bidang ilmu atau profesi yakni orang-orang yang memiliki keahlian atau
profesi yang sama seperti ahli jantung, ahli komputer, ahli perpustakaan dan
lain-lain membutuhkan pustaka dan informasi yang berkaitan dengan bidang
keahlian atau profesinya. Perpustakaan ini khusus menyimpan dan menyediakan
buku-buku atau informasi yang berkaitan dengan profesi yang dimilikinya.
Suatu
lembaga atau asosiasi masyarakat khusus dapat mendirikan perpustakaan khusus,
yang menghimpun koleksi khusus salah satu bidang ilmu pengetahuan atau salah
satu bidang profesi yang dimilikinya. Sehingga perpustakaan ini tidak melayani
masyarakat secara umum.
Selanjutnya,
perpustakaan khusus perkantoran juga menyediakan sebuah ruangan yang khusus
untuk menyimpan berbagai koleksi dan informasi berkaitan dengan tugas kerja
kantor yang bersangkutan. Untuk menambah kegairahan danmeningkatkan kemampuan
kerja, para karyawan perlu menambah dan mengembangkan pengetahuan serta
ketrampilannya. Syahrial Simajuntak menyebutkan bahwa "Setiap kantor
pemerintah, swasta maupun perorangan perlu mempunyai koleksi pustaka dibidang
yang berkaitan dengan tugas kantor yang bersangkutan, dan dilengkapi dengan
koleksi peraturan perundangan, laporan kegiatan, laporan penelitian dan
lain-lain".[9]
Perusahaan
baik yang memproduksi barang maupun jasa akan selalu membutuhkan informasi yang
berkaitan dengan kegiatan perusahaan yang bersangkutan agar dapat maju dan
berkembang. Koleksi perpustakaan perusahaan terdiri dari buku-buku yang isinya
dapat memberikan informasi untuk meningkatkan dan melancarkan kegiatan
perusahaan. Koleksi dapat berupa buku-buku, pengetahuan adimistrasi,
pengetahuan produksi, pengetahuan pemasaran dan pengetahuan lainnya.
c).
Perpustakaan Sekolah
Mibulga
Larasati, menyebutkan bahwa "Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang
ada di sekolah sebagai sarana pendidikan untuk menunjang pencapaian tujuan
pendidikan".[10]
Perpustakan
sekolah sebagai sarana pendidikan berfungsi untuk menunjang pencapaian tujuan
pendidikan, memberi pelayanan kepada murid dan guru dalam proses belajar
mengajar. Guru perlu banyak membaca agar pengetahuannya selalu bertambah,
sehingga bahan yang diajarkan kepada murid dapat berkembang sacara aktual, dan
murid-murid tidak bosan. Demikian juga murid perlu banyak membaca untuk dapat
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang dapat menambah bahan pelajaran
dari guru. Dengan banyak membaca murid terlatih untuk belajar secara mandiri.
Ibrahim
Bafadal menyebutkan bahwa "Perpustakaan sebagai sarana dan prasarana
pendidikan perlu ada pada setiap satuan pendidikan formal dan nonformal, baik
yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat harus menyediakan sumber
belajar (pustaka)".[11]
Dari
pendpaat di atas, jelaslah bahwa setiap lembaga pendidikan baik formal maupun nonformal
harus menyediakan sumber belajar yang memadai. Hal ini untuk memungkinkan para
tenaga pengajar dan para peserta pendidikan memperoleh kesempatan untuk
memperluas dan memperdalam pengetahuan dengan membaca buku bahan pustaka yang
mengandung ilmu pengetahuan yang diperlukan.
4).
Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan
Perguruan Tinggi merupakan perpustakaan yang diselenggarakan oleh sebuah
Perguruan Tinggi untuk melengkapi sarana pendidikan. Hal ini sebagaimana
dikemukakan oleh Rusinah Gabel yaitu :
Perpustakaan Perguruan Tinggi
adalah perpustakaan yang diselenggarakan di lingkungan Perguruan Tinggi,
bertugas untuk mengumpulkan, memelihara, mengatur dan mendayagunakan
bahan-bahan perpustakaan untuk kepentingan pendidikan dan pengajaran, penelitian
dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi. Masyarakat pembacanya adalah para
mahasiswa, pengajaran, penelitian dan pengurus perguruan tinggi.[12]
Koleksi perpustakaan
perguruan tinggi pada umumnya digunakan untuk mahasiswa dari tingkat persiapan
sampai kepada mahasiswa yang akan mengahadapi ujian sarjana, para staf pengajar
dan para peneliti. Jika suatu perpustakaan perguruan tinggi digunakan selain
para mahasiswa tidak salahnya juga, misalnya dimanfaatkan oleh masyarakat umum
dan siswa menengah umum. Karena itu perpustakaan perguruan tinggi atau koleksi
perpustakaan harus mempunyai ruang yang lengkap sehingga dapat memberikan
pelayanan yang memuaskan.
5).
Perpustakaan Nasional
Perpustakaan
nasional pada umumnya diselenggarakan oleh negara dan mempunyai tugas
melestarikan semua terbitan dan rekaman yang dilakukan negara yang
bersangkutan, semua tulisan mengenai negara dan warga negara baik yang
diterbitkan atau yang direkam di dalam maupun di luar negeri, serta semua
tulisan warga negaranya.
Syahriah
Simajuntak menyebutkan bahwa "Perpustakaan nasional adalah perpustakaan
yang diselenggarakan oleh negara, menyusun dan menerbitkan serta
menyebarluaskan bibliografi nasional (daftar koleksi perpustakaan
nasional) sumber informasi nasional, melayani masyarakat secara umum, baik
dalam maupun luar negeri".[13]
Dari
keterangan di atas, dapat dijelaskan bahwa perpustakaan nasional merupakan
perpustakaan yang diselenggarakan oleh negara, dengan melayani semua masyarakat
baik dalam maupun luar negeri, akan tetapi masyarakat tidak dibolehkan untuk
meminjam koleksinya hanya boleh dimanfaatkan ditempat atau peminat boleh
membuat foto copy.
[1]Pawit
M. Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah,
(Jakarta:
Prenada Media Grup, 2005), hal. 2
[2]Ibid., hal. 4
[3]R.
Suryana, Membina Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Ganeco, 2001), hal. 1
[4]Rusinah
Gabel, Membina Perpustakaan Perguruan Tinggi, (Jakarta: Jembatan, 1984),
hal. 14
[5]Soeatminah,
Perpustakaan, Kepustakaan dan Pustakawan, (Yogjakarta: Kanisius, 1999),
hal. 34
[6]Lasa
HS, Manajemen Perpustakaan, (Yogjakarta: Gama Media, 2005), hal. 284
[7]Ibid,
hal. 35
[8]Ibrahim
Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001) hal. 72
[9]Syahrial
Simajuntak, Pedoman Penyelenggara Perpustakaan, (Jakarta: Jembatan, 2000), hal. 21
[10]Mibulga
Larasati, dkk., Membina Perpustakaan Sekolah, (Yogjakarta: Kanisius,
2001), hal. 27
[11]Ibrahim
Bafadal, Pengelolaan..., hal. 14
[12]Rusinah
Gabel, Membina..., hal. 127
[13]Syahrial
Simajuntak, Pedoman..., hal. 48
No comments:
Post a Comment