Pengertian dan Fungsi
Evaluasi dalam Pendidikan
- Pengertian Evaluasi
Secara harfiah
evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation. Di dalam bahasa Arab
disebut Al-Taqdir yang berarti penilaian dan Al-Qimah yang berarti nilai. Asal
katanya adalah value. Dengan demikian secara harfiah Evaluasi Pendidikan
dikenal ‘Education Evaluation : Al-Taqdir Al-Tarbawy’ yang berarti penilaian
dalam pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan
pendidikan[1].
Adapun menurut
istilah, sebagaimana yang dikemukakan oleh Edwind Wandt dan Grad W. Brown ; “Evasluation
refer to the act or process to determining the value of something, yang artinya
: Evaluasi merupakan suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai
dari sesuatu”[2]
Anne Anasti
mengemukakan bahwa ; “Evaluasi bukanlah sekedar menilai suatu aktivitas secara
spontan dan idental melainkan merupakan kegiatan untuk menilai secara
terencana, sistematis dan terarah berdasarkan tujuan yang jelas”[3]
Dalam bahasa
Arab evaluasi dikenal dengan istilah imtihan yang berarti tujuan. Dan dikenal
pula khataman yaitu sebagai cara menilai hasil akhir dari proses pendidikan.
Evaluasi
adalah “suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari pada sesuatu”[4]
Penilaian
dalam pendidikan berarti “seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan
nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Menurut ilmu jiwa
evaluasi berarti, menetapkan fenomena yang dianggap berarti di dalam hal yang
sama berdasarkan suatu standar”[5]
Bloom et. Al
memberikan pengertian evaluasi adalah “pengumpulan kenyataan secara sistematis
untuk menetapkan apakah kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan
menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam diri siswa”.[6]
Stufflebeam
et. Al, yang dinamakan dengan evaluasi adalah merupakan proses untuk
menggambarkan, memperoleh dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai
alternatif untuk perpustakaan”[7]
“Evaluasi
pendidikan menurut lembaga administrasi negara adalah proses atau kegiatan
untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan dengan tujuan yang telah
ditentukan dan usaha untuk memperoleh informasi umpan balik (feed balik) bagi
penyempurnaan pendidikan”[8]
Evaluasi atau
penilaian adalah proses yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui hasil
kegiatan siswa dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Evaluasi merupakan
kesimpulan sederatan pengukuran yang dilakukan berkali-kali dengan suatu tujuan
tertentu. Hasil belajar siswa yang diperoleh melalui evaluasi itu tidak hanya
sekedar diketahui dan dipahami oleh guru, tetapi yang lebih penting adalah agar
dapat digunakan dengan tujuan tertentu seperti kenaikan kelas, meluluskan siswa
dan sebagainya.[9]
Dari beberapa pengertian
dapat diartikan evaluasi merupakan kegiatan atau proses untuk mengukur dan
selanjutnya menilai sampai dimanakah kegiatan yang telah dirumuskan itu
dilaksanakan. Untuk dicapai tujuannya secara bertahap, maka dengan evaluasi
yang berkesinambungan akan dapat dipantau tahapan masa yang dapat diselesaikan,
tahapan mana yang berjalan mulus mana yang mengalami kendala dalam
pelaksanaannya. Jadi dengan evaluasi terbuka kemungkinan bagi evaluator untuk
mengukur beberapa jauh dan seberapa besar kemajuan dan perkembangan program
yang dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
Dalam arti lain
yang menjadi inti penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai
kepada objek tertentu berlangsung dalam bentuk interpretasi yang diakhiri
dengan judgment. Interpretasi dan judgment merupakan tema penilaian yang
mengimplikasikan adanya suatu perbandingan antara kriteria dan kenyataan dalam
konteks situasi tertentu. Atas dasar itu maka dalam kegiatan penilaian selalu
ada objek/program, ada kriteria dan interprestasi atau judgment. Penilaian
hasil belajar kriteria tertentu.
Hasil belajar
siswa pada hakikatnya adalah “perubahan tingkah laku, dalam pengertian yang
luas mencakup bidang kognitif dan psikomotoris. Oleh sebab itu dalam penilaian
hasil belajar, kemampuan dan tingkah laku yang diinginkan dikuasai siswa
menjadi unsur penting sebagai dasar dan acuan penilaian”[10].
Bagi pendidik,
penilaian terhadap pendidikan akan memberikan ketetapan atau kepastian kepada
diri pendidikan tesebut, sudah sejauh mana usaha yang dilakukannya telah
membawa hasil, sehingga secara psikologis memiliki pedoman atau pegangan batin
yang pasti untuk menentukan langkah-langkah apa yang dipandang perlu dilakukan
selanjutnya. Di dalam proses belajar mengajar para pendidik harus bisa
menggunakan metode tertentu, dengan menggunakan metode tertentu hasil belajar
siswa akan menunjukkan adanya daya serap terhadap materi yang telah diberikan
kepada siswa. “Dan apabila hasil belajar siswa tidak menggembirakan, maka para
pendidik harus berusaha untuk mengadakan penyempurnaan sehingga hasil belajar
siswa menjadi lebih baik[11]
- Fungsi Evaluasi
Dengan
dilakukannya penilaian terhadap hasil belajar siswa akan mengetahui apakah
dirinya termasuk siswa yang berkemampuan tinggi, berkemampuan rata-rata atau
berkemampuan rendah”[12].
Evaluasi dalam
pendidikan dan pengajaran memiliki beberapa fungsi yaitu: Fungsi bagi siswa,
fungsi bagi pendidik dan fungsi bagi lembaga sekolah.
a. Fungsi Bagi siswa
Fungsi bagi
siswa memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Untuk
mengetahui kemajuan dasar
Memulai
evaluasi yang dilakukan terhadap proses belajar mengajar yang telah disampaikan
di depan kelas maka akan segera dapat siswa ketahui tingkat kemajuan dan
kematangannya terhadap teman-teman lainnya apakah tergolong maju dalam belajar
atau tidak.
2.
Memberikan dorongan belajar bagi
siswa.
Bagi
siswa yang memiliki prestasi belajar yang baik melalui hasil test dapat
dilakukan untuk meningkatkan serta mempertahankan prestasi yang telah
dicapainya. Dan sebaliknya bagi siswa
yang memiliki nilai dan prestasi yang kurang dapat menjadi semangat dalam
meningkatkan belajar yang baik.
3. Sebagai laporan bagi orang tua murid.
Hasil penilaian kemajuan belajar
siswa yang biasanya terbentuk “Buku Rapor” sangat penting bagi orang tua murid,
sebagai bahan informasi mengenai kemajuan belajar anaknya akan selalu mendorong
dan membimbingnya dalam belajar.
4
Mengukur ketetapan materi
pelajaran
Dengan
mengevaluasi, guru dapat mengetahui apakah materi pelajaran yang disampaikan
telah dikuasai atau perlu diadakan peningkatan[13].
b.
Fungsi bagi pendidik (Guru)
Bagi
seorang pendidik atau guru evaluasi berfungsi :
1.
Untuk menyeleksi siswa
Dengan
mengadakan penilaian, guru dapat mengadakan seleksi terhadap siswanya.
2.. Evaluasi bermanfaat diagnosa
Apabila
penilaian yang dilakukan benar-benar telah memenuhi persyaratan
evaluasi/penilaian yang baik maka dengan melihat nilai hasil belajar siswa itu,
guru dapat mengetahui sebab musabab kelemahan dan kekurangannya itu. Jika hal
ini terjadi, maka ini berarti guru telah melakukan diagnosa yang untuk kemudian
berusaha mencari tindak lanjut dalam pemecahannya.
3.. Bermanfaat sebagai penempatan.
Melalui
penilaian yang dilakukan guru terhadap hasil belajar siswa akan diketahui
tingkat kemampuan masing-masing anak didik. Dari hasil itu pula siswa dapat
ditempatkan kedudukan belajarnya sesuai dengan kemampuan mereka
masing-masing.
4. Mengukur ketepatan materi pelajaran
Dengan
mengevaluasi, guru dapat mengetahui apakah materi pelajaran yang disampaikan
telah dikuasai atau masih perlu diadakan peningkatan.
5. Untuk mengetahui ketepatan metode
Metode
adalah cara bagaimana mengkajikan bahan pelajaran agar diterima oleh anak
didik.
6. Untuk merencanakan program yang akan datang.
Evaluasi
sangat penting bagi program remedial. Evaluasi akan mempunyai arti jika
ditempatkan sebagai bahan bagi penentuan kegiatan pendidikan berikutnya[14].
c.
Fungsi bagi sekolah
Evaluasi bukan
saja berfungsi bagi siswa dan guru akan tetapi berfungsi juga bagi sekolah
yakni :
1.
Untuk mengukur ketepatan kurikulum
atau silabus melalui evaluasi/penilaian terhadap pengajaran yang dilakukan oleh
guru, maka akan dapat diketahui apakah ketetapan kurikulum telah tercapai
sesuai dengan target yang ditentukan atau belum. Maka hasil dari itu sekolah
dapat menempatkan langkah-langkah untuk perencanaan program berikutnya yang
lebih baik.
2.
Untuk mengukur tingkatan kemajuan
sekolah
Sudah
barang tentu jika hasil penilaian yang dilakukan menunjukkan tanda-tanda telah
terlaksananya kurikulum sekolah secara baik maka berarti tingkat ketetapan dan
kemajuan telah tercapai sebagaimana diharapkan.
3.
Mengukur keberhasilan guru
mengajar.
Melalui
evaluasi/penilaian yang telah dilaksanakan dalam pengajaran merupakan bahan
informasi bagi guru untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam mengajar di
depan kelas.
4.
Untuk meningkatkan prestasi kerja
Yaitu
keberhasilan dan kemajuan yang dicapai dalam pengajaran akan mendorong bagi
sekolah/guru untuk terus meningkatkan prestasi kerja dan berusaha memperbaiki
kelemahan dan kekurangan.[15]
[1]
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006, hal. 1
[2] Ibid,
hal. 2
[3] M.
Chobib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996 hal. 1
[4]
Tayar Yusuf dan Saiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab,
Raja Grafindo Persada, 1995, hal. 209
[5]
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Penilaian
Dalam Pendidikan Materi Dasar Mengajar Akta V, 1984, hal. 1
[6]
Daryanto, Evaluasi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 2001, hal. 1
[7]
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal. 1
[8]Ibid,
hal. 60
[9]
Abdul Rahman Shaleh, Pendidikan Agama dan Keagamaan, Visi Misi dan Aksi,
Gema Windu Pasca Perkasa, Jakarta, 2000, hal. 75
[10]
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja
Rosdakarya, Bandung,
2001, hal. 1
[11]Daryanto,
Op. Cit, hal.11
[12]
Anas Sudijono, Op. Cit, hal. 1
[13]
Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, Op. Cit, hal. 210-211
[14] Ibid,
hal. 22
[15]
Muzakkir Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Suatu Tinjauan Tioritis dan Praktis
Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, Bumi Aksara, Jakarta, 2006, hal. 167-168
No comments:
Post a Comment