Keharmonisan Orang Tua dan Pengaruhnya terhadap Pendidikan
Anak
Pendidikan
anak tidak akan berhasil sebagaimana yang diharapkan, jika orang tuanya tidak
mendukung. Keluarga dapat memberikan kondisi-kondisi tertentu untuk mencapai
keberhasilan kedisiplinan anak dalam belajar. Keadaan keluarga yang tidak
harmonis, sering cekcok, sering terjadi ketegangan akibat tidak saling mengerti
antara ayah dan ibu akan memberikan pengaruh
negatif atau kurang menguntungkan terhadap proses pendidikan anaknya. Dalam hal
ini sesuai dengan dikemukakan oleh Winarno Surachman yaitu :
Situasi
keluarga yang tenang, damai, tentram, gembira atau keluarga yang sering cekcok,
bersikap ketus/kasar, ini semua akan mewarnai sikap anak, jumlah orang yang
tinggal didalam rumah tersebut, nenek, paman, bibi, ini juga turut mempengaruhi
perkembangan anak. Pengaruh yang baik maupun yang buruk dapat dipelajari dalam
keluarga.[1]
Sehubungan dengan kutipan di atas, jelas bahwa pendidikan
anak dalam keluarga sangat besar andilnya dalam menciptakan keberhasilan
belajar anak. Orang tua yang bijak mampu menciptakan suasana damai, sehat, rapi
dan indah dalam keluarganya. Dengan demikian juga hasil belajar yang dicapai
akan lebih baik dan berjalan sesuai dengan proses perkembangan anak.
Keluarga adalah sesuatu yang ada di alam
sekitar yang memiliki makna dan pengaruh tertentu kepada individu. Yang
termasuk kedalam lingkungan keluarga adalah yang dapat mempengaruhi tingkah
laku individu dan merupakan faktor penunjang belajar yang penting. Lingkungan
belajar/pembelajaran/ pendidikan yang mempunyai fungsi :
1.
Fungsi psikologis, Stimulus bersumber dari
lingkungan yang merupakan rangsangan terhadap individu sehingga terjadinya
respons, yang menunjukkan tingkah laku tertentu. Respon tadi pada gilirannya
dapat menjadikan suatu stimulus baru yang menimbulkan respon baru.
2.
Fungsi pedagogis, Lingkungan yang memberikan
pengaruh-pengaruh yang bersifat mendidik, khususnya lembaga yang sengaja
disiapkan sebagai suatu lembaga pendidikan"[2].
Arifin mengatakan keluarga merupakan pembinaan pertama
yang menjadi pangkal atau landasan dalam kehidupan di kemudian hari. Namun jika
keluarganya harmonis, maka Pendidikan anak akan berhasil sebagaimana yang
diharapkan. Keluarga merupakan tempat dasar dalam menanamkan bagi perkembangan
pendidikan berikutnya.
Berbagai faktor
yang dapat mempengaruhi pendidikan anak yang akan dicapai siswa di
antaranya adalah faktor pekerjaan orang
tua. Pengaruh pekerjaan orang tua berdampak terhadap keharmonisan orang tua.
[1]
Winarno Surachmad, Pengantar Pendidikan Islamiah Dasar Metode dan Teknik, (Bandung:
Tarsito, 1999), hal. 31
[2] M.
Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Sekolah dan Keluarga, (Jakarta: Bulan Bintang,
2000), hal. 15