08 June 2015

Tanggung Jawab Orang Tua terhadap Pendidikan Anak



Tanggung Jawab Orang Tua terhadap Pendidikan Anak
Orang tua adalah orang dewasa yang pertama memikul tanggung jawab terhadap pendidikan anaknya. Sebab secara alami anak pada masa-masa awal kehidupannya berada ditengah-tengah ibu dan ayahnya. Orang tua berperan memelihara dan membesarkan anak, ini adalah bentuk yang paling sederahana dari tanggung jawab setiap orang tua yang merupakan dorongan alami untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

      Menurut Zakiah Daradjat tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak adalah :
Orang tua harus memberikan pengajaran dalam arti luas, sehingga anak memperoleh peluang untuk memiliki pengetahuan dan kecakapan seluas mungkin, serta  membahagiakan anak dengan kebahagiaan di dunia dengan cara menyediakan kebutuhan yang berhubungan  dengan penyediaan yang dibutuhkan bagi pelaksanaan pendidikan, maupun di akhirat sesuai dengan pandangan dan tujuan hidup manusia. [1]
 
Athiyah Al-Abrasy berpendapat, tanggung jawab utama orang tua dalam pendidikan anak adalah pendidikan jasmani dalam bentuk pemenuhan nafkah  ialah dengan cara menyediakan sandang, pangan, papan yang baik agar jasmani anak tumbuh sehat dan kuat[2]. Tanggung jawab tersebut utama karena pahalanya yang akan diterima dengan memenuhinya adalah besar, dan sebaliknya dosa yang akan diterima akibat melalaikannya juga besar.
      Pendidikan yang diberikan orang tua kepada anak tidak hanya di berikan dalam bentuk pendidikan jasmani. Tetapi juga dalam bentuk rohani, meskipun dari segi hukum bagi orang tua menekankan pendidikan jasmani, tetapi dari segi kepentingan pendidikan anak tidak mengutamakan satu pendidikan atas bentuk pendidikan lainnya.  
 Di manapun juga di dunia ini keluarga merupakan tingkat pendidikan pertama yang menyediakan kebutuhan biologis anak dan sekaligus memberikan pendidikannya. Sehingga menghasilkan pribadi-pribadi yang dapat hidup dalam masyarakatnya, sambil menerima dan mengelola serta mewariskan kebudayaannya.
Apa yang diberikan dalam rumah tangga merupakan tanggung jawab orang tua. Dalam lingkungan keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama yang bersifat alamiah. Dalam lingkungan keluarga anak dipersiapkan menjalani tingkatan-tingkatan perkembangannya untuk memasuki dunia orang dewasa, baik dalam bahasa, adat-istiadat dan seluruh isi kebudayaannya. Hal ini ditegaskan juga oleh H. M. Said, "Ibu dan bapak saling melengkapi, isi mengisi dalam menerima dan mengolah proses kebudayaan".[3]
Dapat di lihat bahwa dalam kehidupan sehari-hari rusaknya generasi muda merupakan suatu problema yang sukar di cari penyebabnya. Namun dapat diduga bahwa faktor keluargalah yang paling menentukan. Kemungkinan kenakalan seorang anak akibat dari latar belakang keluarga yang broken home.
Orang tua mewujudkan dirinya dalam peranan-peranan tertentu. Bentuk peranan dan tindakan orang tua di dalam usaha meningkatkan pendidikan anak serta sekaligus mendewasakan anak di sekolah. Usaha ini adalah sangat menentukan terhadap pendidikan anak di masa yang akan datang. Misalnya, bagaimana wali murid dalam membantu kegiatan-kegiatan belajar anak di rumah, baik sebagai pekerjaan rumah maupun latihan-latihan lainnya. Bantuan semacam ini adalah untuk keberhasilan anak di sekolah dan di keluarga.
Orang Tua yang menyadari akan tanggung jawab, maka akan berusaha untuk membimbing anaknya dalam melakukan kegiatan belajar di rumah. Dengan menyadari betapa pentingnya belajar di rumah, orang tua akan menyadari kesulitan-kesulitan dan kebutuhan-kebutuhan anak dalam belajar. Dalam hal ini orang tua akan berusaha untuk membantu terhadap kesulitan-kesulitan dan kebutuhan-kebutuhan anak dalam belajar, sehingga diharapkan prestasi belajar anaknya akan meningkat.  H. M. Said mengatakan :
Tanggung jawab orang tua dalam lapangan pendidikan dalam lingkungan keluarga yaitu :
1.      Pembiasaan
2.      Pendidikan intelektual dan emosional
3.      Pendidikan kewarnegaraan, termasuk pendidikan politik
4.      Pengembangan moralitas, terutama moralitas agama.[4]
Sehingga bila orang tua menghadapi kesulitan dalam membimbing kegiatan belajar anak, orang tua harus berusaha untuk mencari bantuan dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi tersebut. Memberi dorongan kepada anak, karena itu harus ada ikatan kerja sama dan komunikasi yang mapan dengan lembaga pendidikan tempat anaknya belajar.
Keluarga merupakan tempat pendidikan pertama yang menyediakan kebutuhan biologis anak dan sekaligus memberikan pendidikannya, sehingga menghasilkan pribadi-pribadi yang dapat hidup dalam masyarakatnya, sambil menerima dan mengelola serta mewariskan kebudayaannya.
            Adapun tanggung jawab orang tua dalam pendidikan anak adalah :
1.      Memberikan bimbingan
Bimbingan orang tua dalam usaha meningkatkan prestasi belajar anak adalah dengan cara memberikan arahan, masukan-masukan dalam usaha meningkatkan kualitas belajarnya, membantu kegiatan-kegiatan belajar anak di rumah baik sebagai pekerjaan rumah maupun latihan-latihan lainnya.
            Dapat dilihat bahwa dalam kehidupan sehari-hari rusaknya generasi muda merupakan suatu problema yang sukar dicari penyebabnya. Namun dapat diduga bahwa faktor keluargalah  yang paling menentukan. Kemungkinan kenakalan seorang anak akibat dari latar belakang keluarga yang broken home yang kehidupannya kurang diperhatikan oleh orang tuanya.
            Keluarga mewujudkan dirinya dalam peranan-peranan tertentu. Bentuk peranan dan tindakan orang tua di dalam usaha meningkatkan prestasi  belajar anak serta sekaligus mendewasakan anak di sekolah. Usaha ini sangat menentukan terhadap pendidikan anak di masa yang akan datang. Bantuan semacam ini adalah untuk keberhasilan anak di sekolah dan di keluarga. Peran orang tua sangat diharapkan terhadap pendidikan anak demi meningkatkan prestasi belajar siswa, sehingga proses belajar mengajar agar siswa dapat berjalan dengan baik.
Pekerjaan rumah yang diberikan kepada anak adalah merupakan suatu kesempatan lebih mengenal sekolah dan tujuan untuk melengkapi pendidikan anak mereka sendiri. Sehingga anak dapat melaksanakan pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru disekolah.
            Pekerjaan rumah yang diberikan guru di sekolah kepada siswa diharapkan agar dapat diketahui oleh orang tuanya. Dengan demikian orang tua harus membantu agar anaknya berhasil dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Dengan adanya perhatian dari orang tua, siswa akan menyelesaikan pekerjaan rumahnya dengan baik. Hal ini merupakan motivasi langsung dari orang tua terhadap anak mereka.
  1. Pengawasan
Pengawasan orang tua sangat diharapkan dalam pendidikan anak, karena tanpa pengawasan anak akan lalai dalam belajar. Orang tua harus memperhatikan anak dalam belajar seperti menyediakan/ melengkapi alat belajar sehingga dapat diketahui kemajuan-kemajuan belajar anaknya.
      Orang tua yang menyadari akan tanggung jawab, maka akan berusaha untuk membimbing anaknya dalam melakukan kegiatan belajar. Dengan menyadari betapa pentingnya belajar, orang tua akan menyadari kesulitan-kesulitan dan kebutuhan-kebutuhan anak dalam belajar. Dalam hal ini orang tua akan berusaha untuk membantu terhadap kesulitan-kesulitan dan kebutuhan-kebutuhan anak dalam belajar.
3.      Menyediakan Fasilitas
Dalam usaha meningkatkan pendidikan anak, kewajiban orang tua memberikan fasilitas belajar kepada anaknya. Seperti penyediaan buku, alat-alat tulis dan fasilitas lainnya sebagai pelengkap yang menunjang proses belajar mengajar.[5] Dengan adanya fasilitas yang memadai maka dalam belajar anak akan lebih mudah dalam mencapai tujuan pengajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
Dengan demikian peran orang tua sangat diharapkan dalam meningkatkan prestasi belajar anak, sehingga anak akan memperoleh hasil yang lebih baik dalam belajarnya.
Orang tua adalah orang dewasa yang pertama memikul tanggung jawab terhadap pendidikan anaknya. Sebab secara alami anak pada masa-masa awal kehidupannya berada ditengah-tengah ibu dan ayahnya. Orang tua berperan memelihara dan membesarkan anak, ini adalah bentuk yang paling sederahana dari tanggung jawab setiap orang tua yang merupakan dorongan alami untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
      Menurut Zakiah Daradjat tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak adalah :
Orang tua harus memberikan pengajaran dalam arti luas, sehingga anak memperoleh peluang untuk memiliki pengetahuan dan kecakapan seluas mungkin, serta  membahagiakan anak dengan kebahagiaan di dunia dengan cara menyediakan kebutuhan yang berhubungan  dengan penyediaan yang dibutuhkan bagi pelaksanaan pendidikan, maupun di akhirat sesuai dengan pandangan dan tujuan hidup manusia. [6]
 
Athiyah Al-Abrasy berpendapat, tanggung jawab utama orang tua dalam pendidikan anak adalah pendidikan jasmani dalam bentuk pemenuhan nafkah  ialah dengan cara penyediaan sandang, pangan, papan yang baik agar jasmani anak tumbuh sehat dan kuat[7]. Tanggung jawab tersebut utama karena pahalanya yang akan di terima dengan memenuhinya adalah besar, dan sebaliknya dosa yang akan diterima akibat melalaikannya juga besar.
      Pendidikan yang di berikan orang tua kepada anak tidak hanya di berikan dalam bentuk pendidikan jasmani. Tetapi juga dalam bentuk rohani, meskipun dari segi hukum bagi orang tua menekankan pendidikan jasmani, tetapi dari segi kepentingan pendidikan anak tidak mengutamakan satu pendidikan atas bentuk pendidikan lainnya.  
 Di manapun juga di dunia ini keluarga merupakan tingkat pendidikan pertama yang menyediakan kebutuhan biologis anak dan sekaligus memberikan pendidikannya. Sehingga menghasilkan pribadi-pribadi yang dapat hidup dalam masyarakatnya, sambil menerima dan mengelola serta mewariskan kebudayaannya.
Apa yang diberikan dalam rumah tangga merupakan tanggung jawab orang tua. Dalam lingkungan keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama yang bersifat alamiah. Dalam lingkungan keluarga anak dipersiapkan menjalani tingkatan-tingkatan perkembangannya untuk memasuki dunia orang dewasa, baik dalam bahasa, adat-istiadat dan seluruh isi kebudayaannya. Hal ini ditegaskan juga oleh H. M. Said, "Ibu dan bapak saling melengkapi, isi mengisi dalam menerima dan mengolah proses kebudayaan".[8]
Dapat di lihat bahwa dalam kehidupan sehari-hari rusaknya generasi muda merupakan suatu problema yang sukar di cari penyebabnya. Namun dapat diduga bahwa faktor keluargalah yang paling menentukan. Kemungkinan kenakalan seorang anak akibat dari latar belakang keluarga yang broken home.
Orang tua mewujudkan dirinya dalam peranan-peranan tertentu. Bentuk peranan dan tindakan orang tua di dalam usaha meningkatkan pendidikan anak serta sekaligus mendewasakan anak di sekolah. Usaha ini adalah sangat menentukan terhadap pendidikan anak di masa yang akan datang. Misalnya, bagaiman wali murid dalam membantu kegiatan-kegiatan belajar anak di rumah, baik sebagai pekerjaan rumah maupun latihan-latihan lainnya. Bantuan semacam ini adalah untuk keberhasilan anak di sekolah dan di keluarga.



[1] Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta: Bumi Akasara, 2001), hal. 38

[2] Athiyah Al-Abrasy, Filsafat pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 2000), hal. 101

[3] H.M. Said, Peranan Orang Tua Dalam Mendidik Anak, (Jakarta: Pustaka Setia, 2001), hal. 116  

[4] Ibid.  hal. 131

[5] Ibid, hal. 133

[6] Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta: Bumi Akasara, 2000), hal. 38

[7] Athiyah Al-Abrasy, Filsafat pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1999), hal. Hal. 101

[8]H.M. Said, Peranan Orang Tua Dalam Mendidik Anak, (Jakarta: Rineka Cipta: 2000), hal. 116