06 September 2015

PENGAJARAN AGAMA DI SEKOLAH DASAR

BAB II
PENGAJARAN AGAMA DI SEKOLAH DASAR

A.    Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama di Sekolah Dasar
Agama Islam adalah agama universal yang mengajarkan kepada umat manusia mengenai berbagai aspek kehidupan baik duniawi maupun ukhrawi. Salah satu di antara ajaran Islam tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakn pendidikan karena menurut ajaran Islam pendidikan merupakan kebutuhan hidup manusia mutlak yang harus dipenuhi, demi tercapainya kesejahteraan dan kebahagian dunia dan akhirat. Dengan pendidikan ini pula manusia akan mendapatkan berbagai macam ilmu pengetahuan untuk bekal dalam kehidupannya.
Fuad Ihsan menyebutkan bahwa pendidikan adalah "aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu rohani (pikir, karsa, rasa, cipta dan budi nurani) dan jasmani (panca indera serta ketrampilan-ketrampilan)".[1]
            Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan sarana utama menuju masyarakat bahagia dan sejahtera. Manusia merupakan makhluk yang dinamis, dan bercita-cita ingin meraih kehidupan yang sejahtera dan bahagia dalam arti luas, baik lahiriah maupun bathiniah, dunia dan akhirat.

02 September 2015

Ciri Khas Pengelolaan Kelas dalam Proses Belajar Mengajar

Ciri Khas Pengelolaan Kelas dalam Proses Belajar Mengajar  
Penggunaan pendekatan proses kelompok dalam pengelolaan kelas didasarkan atas prinsip-prinsip psikologi sosial dan dinamika kelompok merupakan salah satu ciri khas pengelolaan kelas guna melancarkan proses belajar mengajar Pendidikan Agama. Anggapan dasar yang dipakai ialah bahwa :

Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Proses Belajar Mengajar di Kelas

Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Proses Belajar Mengajar di Kelas
Pengelolaan kelas dalam bahasa lnggris diistilahkan sebagai "Classroom Management, itu berarti istilah pengelolaan identik dengan manajemen. Pengertian pengelolaan atau manajemen pada umumnya yaitu kegiatan-kegiatan meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, dan penilaian".[1]

Urgensi Pengelolaan Kelas dalam Proses Belajar Mengajar

Urgensi Pengelolaan Kelas dalam Proses Belajar Mengajar
Pengelolaan kelas merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki guru dalam mengelola kelas. Pengelolaan kelas merupakan hal yang berbeda dengan pengelolaan pembelajaran. Pengelolaan pembelajaran lebih menekankan pada kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut dalam suatu pembelajaran. Sedangkan "pengelolaan kelas lebih berkaitan dengan upaya--upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar (pembinaan raport, penghentian perilaku peserta didik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran, penyelesaian tugas oleh peserta didik secara tepat waktu, penetapan norma kelompok yang produktit), didalamnya mencakup pengaturan orang (peserta didik) dan fasilitas"[1]

Tata Cara Pengelolaan Kelas dalam Proses Belajar Mengajar

A.    Tata Cara Pengelolaan Kelas dalam Proses Belajar Mengajar
Andri. F mengutip Wilford A. Weber mengemukakan bahwa Classroom management is a complex set of behaviors the teacher uses to establish and maintain classroom conditions that will enable students to achieve their instructional objectives efficiently – that will enable them to learn (manajernen kelas adalah "satu himpunan kompleks dari perilaku-perilaku guru gunakan untuk menetapkan dan memelihara kondisi-kondisi kelas yang akan memberdaya.kan para siswa. untuk mencapai instruksi -objektif mereka secara efisien itu akan memberdayakan mereka untuk belajar)”.[1]

Ciri-Ciri Dari Anak Usia Dini


Ciri-Ciri Dari Anak Usia Dini
Adapun ciri-ciri anak usia pra sekolah adalah sebagai berikut:
  1. Ciri fisik anak
Pada umumnya anak usia pra sekolah sangatlah aktif. Mereka telah memiliki penguasaan, kontrol terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri, seperti lari, memanjat dan melompat. Setelah anak melakukan berbagai kegiatan, anak membutuhkan istirahat yang cukup.

Perkembangan Jiwa Agama Bagi Anak Usia Dini


Perkembangan Jiwa Agama Bagi Anak Usia Dini
Manusia dilahirkan dalam keadaan lemah baik fisik maupun psikis. Walaupun dalam keadaan demikian ia telah memiliki kemampuan bawaan yang bersifat mendasar, kemampuan bawaan ini yang disebut dengan potensi fitrah yaitu fitrah beragama dan kebenaran potensi fitrah ini memerlukan pengembangan melalui bimbingan, didikan dan pemeliharaan yang mantap lebih-lebih pada usia dini.
Di dalam al-Qur’an Allah berfirman, surat An-Nahlu ayat 78, yang berbunyi