Peranan Kepala Sekolah Sebagai Administrator Sekolah
Peranan seorang
pemimpin dalam suatu lembaga atau organisasi formal adalah sebagai
administrator. Begitu juga dengan kepala sekolah pada suatu lembaga pendidikan.
Ia adalah seorang administrator yang
harus menjalankan tugasnya, yaitu memimpin seluruh personal yang terlibat dalam
operasional lembaga pendidikan. Dalam kaitan ini, Hadari Nawawi mengemukakan
bahwa “Kepemimpinan adalah suatu proses atau perbuatan di antara perorangan dan
kelompok yang menyebabkan, baik orang seorang, mapun kelompok bergerak ke arah
tujuan yang telah ditentukan”[1] Sedangkan administrasi adalah orang yang
menjalankan fungsi-fungsi administrasi, yaitu orang yang harus mengendalikan
proses kerja sama sejumlah orang, agar usaha pencapaian tujuan dapat berjalan
secara efesien dan efektif.
Kepala sekolah adalah
orang yang berperan penting di sekolah yang dipimpinnya. Oleh karena itu,
seorang guru yang diangkat menjadi seorang kepala sekolah adalah personal yang
dianggap lebih baik dari yang lain, baik pengetahuan, sikap dan kepribadiannya
yang sempurna jika dibandingkan dengan yang lain atau yang bakal menjadi
bawahannya.
Meskipun kepala
sekolah biasanya dipilih dari kalangan guru itu sendiri, akan tetapi tugas dan
jabatan seorang kepala sekolah sudah barang tentu berbeda dengan seorang guru
biasanya yang tugas pokoknya adalah hanya mengajar sesuai dengan pengaturan
dari kepala sekolah. Dalam kaitan ini Ametembun mengatakan “Pemimpin sekolah
adalah pemimpin yang mempunyai otherity, status yan tidak sama dengan anggota
(guru) lainnya.”[2]
Hal ini cukup jelas, karena kepala sekolah adalah orang yang paling bertanggung
jawab terhadap segala kegiatan di sekolah.
Berdasarkan kutipan di
atas, dapat dipahami bahwa kepala sekolah tidak diangkat sembarangan. Ia harus
diangkat sebagai individu yang memiliki syarat-syarat yang lebih dibandingkan
guru biasa. Dalam hubungan ini Hadari Nawawi mengemukakan 15 syarat untuk dapat
dingkat menjadi kepala sekolah, adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kecerdasan atau
intelegensi yang cukup baik
2. Percaya diri dan bersipat
lendership (kepemimpinan)
3. Cakap bergaul dan ramah
tamah
4. Kreatif, penuh inisiatif
dan memiliki hasrat maju dan berkembang
5. Organisitoris yang
berpengaruh dan berwibawa
6. Memiliki keahlian dan
kentrampilan dalam bidangnya
7. Suka menolong, memberi
petunjuk dan dapat menghukum secara konsekwen dan bijaksana
8. Memiliki
keseimbangan/kestabilan emosional dan bersifat sabar
9. Memiliki semangat
pengabdian dan kesetian yang tinggi
10. Berani mengambil
keputusan dan bertanggung jawab
11. Jujur, rendah hati,
sederhana dan dapat dipercaya
12. Bijaksana dan selalu
berlaku adil
13. Disiplin
14. Berpengetahuan dan
berpandangan luas, dan
15. Sehat jasmani dan rohani.[3]
Kutipan di atas dapat dipahami bahwa betapa
berat dan selektifnya jabatan kepala sekolah. Dengan 15 syarat itu pula seorang
kepala sekolah di samping ia mampu menjalankan tugas, sebagai seorang guru, ia
juga akan mampu menjalankan fungsi-fungsi kepemimpinan, yaitu sebagai
administarator.
Seorang administrator dilingkungan lembaga
pendidikan tentunya yang dihadapi tidak hanya guru-guru bidang studi dan pegawai administrasi saja
melainkan ia juga berhadapan dengan siswa sebagai individu dan sebagai
kelompok.
Kepala sekolah sebagai seorang administrator,
ada beberapa kewajiban yang harus dikerjakan oleh kepala sekolah dalam
menjalankan tugas-tugasnya. Adapun kewajiban itu, adalah sebagaimana
dikemukakan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan:
1. Wajib pembimbing semua
pekerja yang ada dalam asuhan
sekolahnya;
2. Membimbing semua guru dan
tenaga lainnya ke arah kesempurnaan
tugas dan tingkah laku yang baik di
dalam maupun di luar sekolah;
3. Membimbing dan
bertanggung jawab atas pelaksanaan tata
usaha sekolah;
4. Laporan dan sangsi untuk kepala sekolah dan wakil sekolah.[4]
Berdasarkan beberapa uraian dan kutipan di atas dapat
dimengerti bahwa tugas kepala
sekolah sebagai administrator memang sangat
berat baik dari segi operasional maupun
dari segi tanggung jawabnya. Hal ini
tidak akan menjadi kendala bagi kepala
sekolah, karena jabatan itu adalah
selektif, artinya setiap kepala sekolah adalah seorang yang pantas diangkat untuk jabatan itu,
karena setiap kepala sekolah dipilih dan diangkat sesuai syarat dan krietria
yang ada. Seorang kepala sekolah pada dasarnya adalah seorang yang pantas
diangkat untuk jabatan itu, karena setiap kepala sekolah dipilih dan dingkat
sesuai syarat kriteria yang ada.
Selain dari hal di atas bidang-bidang lain
yang harus menjadi perhatian kepala sekolah dalam suasana kerja adalah bidang
kurikulum, administrasi sekolah, sarana dan prasarana, bidang pengajaran dan
kehumasan. Dalam pelaksanaan tidak luput dari semua kegiatan tersebut. Juga
dibantu oleh tenaga operasional, yaitu kegiatan keadministrasian.
Dalam bidang kurikulum membantu mengatur
proses pembelajaran, mengatur pembagian tugas-tugas guru, penerimaan siswa
baru, pembinaan kedisiplinan, alat-alat/media, dan pengaturan jadwal pelajaran
(roster). Dalam bidang personalia administrasi membantu mengatur guru-guru dan
absensi siswa. Selanjutnya dalam bidang perlengkapan yaitu mengenai alat-alat
yang digunakan, seperti kapur tulis, pulpen/pensil, papan tulis, komputer,
mesin ketik dan alat-alat lainnya yang dibutuhkan unutk kelancaran
pembelajaran. Semua itu menuntut perhatian kepala sekolah sebagai administrator
di sekolah, di antaranya alat-alat itu ada yang habis dipakai dalam jangka
waktu tertentu dan ada juga yang tidak
habis, namun dari segi nilainya suatu waktu terus menurun.
Selanjutnya dalam bidang keuangan, baik yang
menyangkut uang masuk maupun uang keluar, seperti gaji /honorium guru, SPP
siswa, dan BP3, semua itu harus ada pendataan tersendiri oleh kepala sekolah,
sehingga pada waktu pertanggungjawaban baik oleh pribadi maupun oleh
bendaharaan sekolah dapat dimanfaatkan.
Dari beberapa uraian di atas dapat dipahami
bahwa yang menjadi urusan keadministrasian sekolah di bawah tanggung jawab
kepala sekolah harus mencakup semua bidang keadministrasian. Sebab, adaministarssi sekolah
yang baik akan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang baik pula.
No comments:
Post a Comment