08 June 2015

Faktor-Faktor Pendukung Minat Belajar



Minat memiliki fungsi yang sangat signifikan bagi siswa dalam belajar. Demikian pentingnya minat, maka seyogyanyalah bila minat belajar siswa harus ditumbuhkembangkan secara maksimal. Usaha menumbuhkembangkan minat ini sangat ditentukan oleh pendukungnya. Secara umum ada dua aspek besar yang turut mendukung minat ini, yaitu aspek diri siswa (faktor internal) dan aspek luar siswa (faktor eksternal). Selanjutnya dua aspek ini akan saling mempengaruhi. Ada kemungkinan minat siswa yang memang sudah ada dalam dirinya akan berkurang manakala faktor eksternal tidak mendukungnya, apalagi merintanginya.

Macam -Macam Minat Belajar

Minat seseorang juga dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu minat dari dalam (intrinsik) dan minat karena pengaruh luar (ekstrinsik).
1.      Minat dari dalam (intrinsik)
Yang dimaksud dengan minat intrinsik adalah “minat-minat yang adanya tidak perlu dirangsang dari luar, karena sudah ada dalam diri individu”.[1] Sebagai contoh, seseorang yang senang membaca, tidak perlu ada yang menyuruh atau mendorongnya pun ia akan menaruh minat yang besar untuk membaca. Dengan demikian minat intrinsik merupakan minat yang adanya tanpa perlu dirangsang oleh sesuatu dari luar diri siswa.

Pengertian Minat dan Belajar



1.      Pengertian minat (interest)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, minat atau keinginan adalah “kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu”.[1] Berdasarkan arti kata tersebut dapat dipahami bahwa minat merupakan suatu kecenderungan yang sangat tinggi. Minat dapat dipahami sebagai rasa ingin memiliki, maka rasa ingin memiliki tersebut sangat tinggi dalam arti bersedia mengorbankan apapun demi memperolehnya. Jika dihubungkan dengan rasa ingin tahu, maka rasa ingin tahu tersebut juga sangat tinggi. Sehingga untuk mengetahui yang diminati tersebut seseorang dengan rela melakukan apapun, seperti belajar sampai larut malam.

03 June 2015

Pelajaran Agama di Sekolah Umum dan Ruang Lingkupnya



Pendidikan agama Islam merupakan usaha sadar atau terencana untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam melalui kegiatan bimbingan dan latihan. Pendidikan agama Islam pada hakikatnya merupakan sebuah proses, dalam perkembangannya juga dimaksudkan sebagai rumpun mata pelajaran  agama yang diajarkan disekolah maupun diperguruan tinggi

Strategi yang Digunakan Guru dalam Membina Akhlak



Strategi memegang peranan penting bagi pelaksanaan dan keberhasilan guru dalam membina akhlak. Sebab tanpa menggunakan stretegi belajar yang tepat,  maka tujuan pengajaran yang diharapkan sulit sekali tercapai sasaran yang di inginkan. Menurut Suryosubroto strategi adalah, "Keseluruhan metode yang menitik beratkan pada kegiatan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan tertentu"[1]