02 June 2015

Pengertian Strategi Pembelajaran



Pengertian strategi secara umum yaitu garis-garis ikhtisar haluan untuk bertindak dalam usaha pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan.  Sedangkan strategi pembelajaran secara khusus yaitu pola-pola umum kegiatan guru dan murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk pencapaian sasaran atau tujuan. Menurut Suryosubroto strategi mengajar adalah, "keseluruhan metode yang menitik beratkan pada kegiatan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan tertentu"[1]

Berdasarkan keterangan di atas jelas bahwa strategi pembelajaran suatu cara atau metode yang digunakan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran, demi mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Jika guru mampu menggunakan strategi pembelajaran yang tepat, maka tujuan pembelajaran akan tercapai sebagaimana yang diharapkan.
Selanjutnya menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, "strategi mengajar adalah pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan"[2]  Dari kutipan di atas jelas bahwa strategi adalah pola kegiatan guru dan siswa dalam pelaksanaan proses belajar mengajar demi mencapai tujuan yang telah ditentukan dalam pembelajaran tersebut. Ramly maha dalam bukunya Perancangan Pembelajaran Sistem Pendidikan Agama, memberi makna strategi "bagaimana menata potensi dan sumber daya agar memperoleh hasil pembelajaran secara efesien  sesuai dengan rancangan".[3]
Keterangan di atas bahwa strategi pembelajaran adalah teknik atau taktik yang digunakan guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, untuk memperoleh hasil dari pembelajaran tersebut penggunaan strategi pembelajaran sesuai sangat diharapkan demi mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dalam bukunya Psikologi Belajar, "strategi mengajar merupakan suatu cara, metode, teknik atau pedoman yang dijadikan guru buat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar agar berhasil sebagaimana yang diharapkan "[4]. Berdasarkan keterangan tersebut jelas bahwa strategi merupakan suatu cara atau teknik yang digunakan untuk mencapai tujuan pengajaran, sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran guru diharapkan dapat menggunakan strategi yang tepat.
Strategi mengajar bertujuan : "Agar guru mampu mengairahkan siswanya dalam belajar"[5]. Jika guru mampu menggunakan strategi pembelajaran dengan tepat, tentu saja pelaksanaan proses belajar mengajar PAI akan berjalan sebgaimana yang diharapkan, begitu juga sebaliknya jika guru kurang mampu menggunakan strategi belajarnya dengan baik maka pelaksanaan proses belajar mengajar akan terhambat dan tidak mencapai sasaran yang diharapkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran agama yang digunakan guru memegang peranan penting bagi keberhasilan proses belajar mengajar, sehingga  pelaksanaan pembelajaran agama dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Ada empat prinsip dasar dalam penerapan proses pengajaran agama yang meliputi hal-hal:
1.      Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kwalifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
2.      Memilih sistim pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat
3.      Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan dalam mengajarnya.
4.      Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria atau standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan unpan balik buat penyempurnaan sistim intruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.[6]

Berdasarkan uraian di atas strategi pembelajaran agama merupakan cara, metode, teknik, atau pedoman yang dijadikan buat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar agar berhasil sebagaimana yang diharapkan.
     1. Sasaran
Spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku yang bagaimana yang diinginkan sebagai hasil pembelajaran agama yang dilakukan itu. Disini terlihat apa yang menjadi sasaran dari kegiatan belajar mengajar. Sasaran yang dituju harus jelas dan terarah. Oleh karena itu, tujuan pengajaran harus dirumuskan secara kongkrit dan jelas, sehingga mudah dipahami oleh anak didik. Bila tidak, maka kegiatan belajar mengajar tidak mempunyai arah dan tujuan yang pasti.



[1] Suryosubroto Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), hal. 201

[2] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,(Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hal. 5


[3] Ramly Maha, Drs., Perancangan Sistem Pembelajaran PAI/Desain Intruksional, (Banda Aceh: IAIN Ar-Raniry, 2000), hal. 156.

[4] Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000)  hal. 14

[5] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar . . . ,  hal. 7

[6] Ibid, hal. 6