02 June 2016

Waspada! Potensi Lahar Hujan Gunung Merapi pada Musim Penghujan



Yogyakarta - Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) telah melakukan pemotretan di wilayah gunung Merapi sejak 2011 hingga 2014. Diperkirakan, sisa material di puncak gunung Merapi masih banyak, maka itu besar kemungkinan terjadi lahar hujan.

Direktur Pusat Studi Bencana Alam UGM Djati Mardiatno mengatakan, perkiraan ini berdasarkan hasil pemotretan pesawat tanpa awak UAV, yang memotret sepanjang 16 km dari puncak gunung Merapi untuk melihat kondisi terkini.

Erupsi 2010 lalu, kubah atau puncak gunung Merapi menyisakan banyak material. Sehingga memasuki musim penghujan berpotensi terjadinya lahar hujan. Khususnya di sebelah selatan tenggara gunung Merapi.

"Dari hasil pemotretan tadi masih ada deposite material hasil erupsi 2010 lalu. Musim hujan maka harus waspada terhadap potensi lahar hujan. Dari foto terlihat deposite yang mengarah ke selatan tenggara yang mengarah ke sungai Gendol dan kali Woro," ujar Djati Sabtu (18/10/2014).

Djati mengatakan, tak hanya di sebelah selatan tenggara Merapi yang berpotensi lahar hujan. Di sebelah barat gunung Merapi juga berpotensi terjadi guguran material dan potensi menyebabkan lahar hujan di sebelah barat daya, jika terjadi gempa atau hujan deras.

"Sementara dari foto tadi pagi ada deposite di sebelah barat daya yang juga menunggu. Jika ada getaran sedikit dan hujan potensi terjadi guguran dan terjadi lahar hujan. Arahnya kan ke kali Putih, kali Krasak dan kali Pabelan," ujarnya.

Djati berharap, warga yang hidup di bantaran sungai yang berhulu dengan gunung Merapi agar waspada saat musim hujan. Khususnya, saat hujan dengan intensitas tinggi. Diimbau juga agar wilayah di jarak 300 meter dari sungai yang berhulu dengan gunung Merapi agar dikosongkan jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

"Kalau hujannya intens maka akan lebih mudah. Kalau berapa volume nya dan coverage nya berapa, itu kita perlu waktu. Tepi sungai harus waspada dan hati-hati. Kan direkomendasikan di jarak 300 meter tepi sungai harus kosong," imbau Djati.

30 April 2016

Analiticts

01 December 2015

Proses Pembelajaran Baca AI-Qur'an dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya



Proses Pembelajaran Baca AI-Qur'an dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

1.      Persiapan
Dalam mempelajari A1-Qur’an, orang mukmin hendaknya bisa menyesuaikan dengan kemampuannya dalam membaca mempelajari isinya dan menggali kandungan ilmu dari dasarnya tidak pemah mengabaikan apalagi membiarkannya.
Belajar membaca Al-Qur’an dapat dibagi kepada beberapa tingkatan yaitu belajar membaca sampai lancar, belajar arti, belajar memahami maksud dan  belajar membaca Al-Qur’an sebagaimana ahli mengajar membaca al-qur’an yang harus didahului menurut sebahagian ahli mengajar baca Al-Qur’an meliputi :
a.       Pengenalan huruf-huruf hijaiyah
b.      Cara membunyikan huruf-huruf hijaiyah
c.       Memperkenalkan sifat huruf, bentuk, fungsi tanda baca seperti baris, waqaf dan lain sebagainya
d.      Membaca dengan bermacam-macam qira’ah yang sesuai dengan hukum tajwid[1]

Konsepsi Belajar dan Mengajar A1-Qur’an dalam Islam.



   Konsepsi Belajar dan Mengajar A1-Qur’an dalam Islam. 
  Belajar dan mengajar terdiri dari dua kata yang secara terpisah dapat dijelaskan sebagai berikut. Belajar adalah “suatu usaha untuk memperoleh kepandaian dengan melatih diri serta bimbingan seorang guru atau dengan kata lain dapat juga dikatakan bahwa belajar adalah mencari dan memecahkan persoalan”.[1] Dengan demikian belajar merupakan suatu tindakan untuk mengubah diri dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak dapat menjadi dapat melaksanakan dan sebagainya.

Karakteristik dan Tujuan Pembelajaran Al-Qur’an



 Karakteristik dan Tujuan Pembelajaran Al-Qur’an
Pembelajaran dalam arti umum adalah “berusaha memperoleh kepandaian atau usaha-usaha yang dilakukan siswa untuk mendapatkan suatu keberhasilan denagn mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan”.[1] Sedangkan pembelajaran Al-Qur’an merupakan suatu kewajiban utama bagi setiap muslim dan menggapai kebahagiaan hidup yang diridhai Allah SWT.
Untuk lebih jelasnya mengenai keutamaan pembelajaran Al-Qur’an yaitu dengan membaca atau mempelajarinya serta mengajarkannya kepada orang lain yang berkaitan dengan masalah tersebut siantaranya Hadist berasal dari Usman Bin Affan, Rasulullah Bersabda: