02 June 2015

Ruang Lingkup Pembelajaran Aqidah Akhlak



  • Ruang Lingkup Pembelajaran Aqidah Akhlak

Mata pelajaran aqidah akhlak di tingkat Tsanawiah berdasarkan kurikulum berbasis kompetensis bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujutkan dalam akhlaknya yang terpuji, "melalui pemberian dan pemupukan, pengetahuan, penghayatan, pengamalan peserta didik tentang aqidah dan akhlak Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dan meningkat kualitas keimanannya dan ketakwaannya kepada Allah SWT"[1]
     Dari keterangan di atas jelas bahwa mata pelajaran Aqidah Akhlak yang diajarkan guru kepada siswa bertujuan agar siswa mampu bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan akhlak terpuji.
Standar kompetensi mata pelajaran Aqidah Akhlak berisi sekumpulan kemampuan yang harus dikuasai peserta didik selama mempelajari mata pelajaran aqidah akhlak di MTs. Kemampuan ini berorientasi pada kemampuan  prilaku afektif dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat keimanan, ketakwaan, dan beribadah kepada Allah SWT. Sehingga mampu diterapkan siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun materi pelajaran Aqidah Akhlak yang diajarkan di tingkat MTsN adalah sebagai berikut :
KELAS                                  MATERI POKOK
VII                                          1. Sifat-sifat Allah
2. Sifat-sifat wajib bagi Allah
3. Sifat-sifat mustahil Allah
4. Akhlak terpuji terhadap Allah
5. Akhlak tercela terhadap Allah
6. Kisah Rasul
7. Iman kepada kitab-kitab Allah
8. Kitab-kitab Allah
9. Iman kepada Kisah sahabat
VIII                                           1. Sifat-Sifat wajib Allah
                                                  2. Sifat-sifat mustahil Allah
                                                  3. Sifat jaiz Allah
                                      4. Akhlak terpuji  terhadap diri sendiri dan                         kehidupan bersama
                                      5. Akhlak tercela terhadap diri sendiri
                                      6. Prilaku sahabat
7.  Mu'jizat Allah
8. Sifat-sifat rasul
9. Ulul 'Azmi
 10. Akhlak Nabi Muhammad SAW Sifat dan Prilaku para sahabat/ ulama                                  
IX                                                  1. Iman kepada hari akhir
                                                      2. Alam ghaib
                                                      3. Akhlak terpuji terhadap lingkungan sosial
                                                      4. Akhlak terpuji terhadap sesama
5. Akhlak tercela terhadap sesama
6. Aklak terpuji terhadap lingkungan flora dan fauna
7. Aklak tercela terhadap lingkungan flora dan fauna
8. Prilaku Nabi, sahabat, ulil amri, tokoh beriman dan berakhlak mulia.[2]

Adapun ruang lingkup pembelajaran Aqidah Akhlak di tingkat madrasah meliputi :
1.   Aspek aqidah terdiri atas keimana kepada sifat wajib, mustahil, zaiz Allah, keimanan kepada kitab Allah, rasul Allah, sifat-sifat dan mu'jijatnya dan hari akhir.
2.   Aspek akhlak terpuji yang terdiri ataskhauf, taubat, tawadlu', ikhlas, bertauhid, inovatif, percaya diri, tekat yang kuat, ta'ruf, ta'awun, tafahum, tasamuh, jujur, adil, amanah, menepati janji dan bermusyawarah.
3.   Aspek akhlak tercela meliputi kufur, syirik, munafik, namimah, dang ghihab.[3]

Dengan demikian dapat diketahui bahwa, pemerintah telah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk menjadi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
Ciri-ciri pembelajaran Aqidah Akhlak dan aspek yang harus dikembangkan dalam suasana pembelajaran yang terpadu, meliputi :
a.   Keimanan, yang mendorong peserta didik untuk mengembangkan pemahaman  dan keyakinan tentang adanya Allah SWT sebagai sumber kehidupan
b.  Pengamalan, mengkondisikan peserta didik untuk mempraktekkan hasil pengamalan akhlak yang mulia dalam kehidupan sehari-hari
c.   Pembiasaan, melaksanakan pembelajaran dengan membiasakan sikap dan prilaku yang baik sesuai dengan ajaran Islam yang terkandung dalam Al-Qur'an dan Hadist.
d.  Rasional, usaha meningkatkan kwalitas proses dan hasil pembelajaran aqidah akhlak dengan pendekatan yang memfungsikan rosio anak didik, sehingga isi dan nilai-nilai yang ditanamkan mudah dipahami dengan penalaran.
e.   Emosional, upaya mengugah perasaan (emosi) peserta didik dalam menghayati aqidah dan akhlak yang mulia sehingga lebih terkesan dalam jiwa anak didik.
f.   Fungsional, menyajikan materi aqidah akhlak yang memberikan mamfaat nyata bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari dalam arti luas.
g.  Keteladanan, yaitu pendidikan yang menempatkan dan memerankan guru serta komponen madrasah lainnya sebagai teladan  sebagai cermin dari individu yang memiliki keimanan teguh dan berakhlak mulia.[4]

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa, materi pengajaran aqidah akhlak yang di ajarkan dengan menggunakan berbagai pendekatan  dan tujuan pencapaian sasaran. Sehingga siswa mudah memahaminya dan mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya basis kompetensi yang dikembangkan dalam pengajaran aqidah akhlak harus menjamin pertumbuhan dan keimanan serta ketakwaan siswa kepada Allah SWT.           



[1] Departemen Agama RI, Kurikulum Aqidah Akhlak MTs  2004 Standar Kompetensi, (Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2004), hal. 22


[2] Ibid, hal.9

[3] Ibid, hal. 23

[4] Slameto, Belajar danFaktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) .  hal. 25