- Ruang Lingkup Pembelajaran Aqidah Akhlak
Mata pelajaran aqidah akhlak
di tingkat Tsanawiah berdasarkan kurikulum berbasis kompetensis bertujuan untuk
menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujutkan dalam
akhlaknya yang terpuji, "melalui pemberian dan pemupukan, pengetahuan,
penghayatan, pengamalan peserta didik tentang aqidah dan akhlak Islam, sehingga
menjadi manusia muslim yang terus berkembang dan meningkat kualitas keimanannya
dan ketakwaannya kepada Allah SWT"[1]
Standar kompetensi mata
pelajaran Aqidah Akhlak berisi sekumpulan kemampuan yang harus dikuasai peserta
didik selama mempelajari mata pelajaran aqidah akhlak di MTs. Kemampuan ini
berorientasi pada kemampuan prilaku afektif
dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat
keimanan, ketakwaan, dan beribadah kepada Allah SWT. Sehingga mampu diterapkan siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun materi pelajaran Aqidah Akhlak yang diajarkan di tingkat MTsN
adalah sebagai berikut :
KELAS MATERI
POKOK
VII 1.
Sifat-sifat Allah
2. Sifat-sifat wajib bagi Allah
3. Sifat-sifat mustahil Allah
4. Akhlak terpuji terhadap Allah
5. Akhlak tercela terhadap Allah
6. Kisah Rasul
7. Iman kepada kitab-kitab Allah
8. Kitab-kitab Allah
9. Iman kepada Kisah sahabat
VIII 1.
Sifat-Sifat wajib Allah
2.
Sifat-sifat mustahil Allah
3.
Sifat jaiz Allah
4. Akhlak terpuji terhadap
diri sendiri dan
kehidupan bersama
5. Akhlak tercela
terhadap diri sendiri
6. Prilaku sahabat
7. Mu'jizat Allah
8. Sifat-sifat rasul
9. Ulul 'Azmi
10. Akhlak Nabi Muhammad SAW Sifat dan Prilaku
para sahabat/ ulama
IX 1.
Iman kepada hari akhir
2.
Alam ghaib
3.
Akhlak terpuji terhadap lingkungan sosial
4.
Akhlak terpuji terhadap sesama
5. Akhlak tercela terhadap sesama
6. Aklak terpuji terhadap lingkungan flora dan fauna
7. Aklak tercela terhadap lingkungan flora dan fauna
8. Prilaku Nabi, sahabat, ulil amri, tokoh beriman dan berakhlak
mulia.[2]
Adapun ruang lingkup pembelajaran
Aqidah Akhlak di tingkat
madrasah meliputi :
1.
Aspek aqidah terdiri atas keimana kepada sifat
wajib, mustahil, zaiz Allah, keimanan kepada kitab Allah, rasul Allah, sifat-sifat
dan mu'jijatnya dan hari akhir.
2.
Aspek akhlak terpuji yang terdiri ataskhauf,
taubat, tawadlu', ikhlas, bertauhid, inovatif, percaya diri, tekat yang kuat,
ta'ruf, ta'awun, tafahum, tasamuh, jujur, adil, amanah, menepati janji dan
bermusyawarah.
3.
Aspek akhlak tercela meliputi kufur, syirik,
munafik, namimah, dang ghihab.[3]
Dengan demikian dapat diketahui bahwa, pemerintah telah mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk menjadi peserta
didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
Ciri-ciri pembelajaran Aqidah Akhlak dan aspek yang harus dikembangkan
dalam suasana pembelajaran yang terpadu, meliputi :
a. Keimanan,
yang mendorong peserta didik untuk mengembangkan pemahaman dan keyakinan tentang adanya Allah SWT
sebagai sumber kehidupan
b. Pengamalan,
mengkondisikan peserta didik untuk mempraktekkan hasil pengamalan akhlak yang
mulia dalam kehidupan sehari-hari
c. Pembiasaan,
melaksanakan pembelajaran dengan membiasakan sikap dan prilaku yang baik sesuai
dengan ajaran Islam yang terkandung dalam Al-Qur'an dan Hadist.
d. Rasional,
usaha meningkatkan kwalitas proses dan hasil pembelajaran aqidah akhlak
dengan pendekatan yang memfungsikan rosio anak didik, sehingga isi dan
nilai-nilai yang ditanamkan mudah dipahami dengan penalaran.
e. Emosional,
upaya mengugah perasaan (emosi) peserta didik dalam menghayati aqidah dan
akhlak yang mulia sehingga lebih terkesan dalam jiwa anak didik.
f. Fungsional,
menyajikan materi aqidah akhlak yang memberikan mamfaat nyata bagi peserta
didik dalam kehidupan sehari-hari dalam arti luas.
g. Keteladanan,
yaitu pendidikan yang menempatkan dan memerankan guru serta komponen
madrasah lainnya sebagai teladan sebagai
cermin dari individu yang memiliki keimanan teguh dan berakhlak mulia.[4]
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa, materi pengajaran
aqidah akhlak yang di ajarkan dengan menggunakan berbagai pendekatan dan tujuan pencapaian sasaran. Sehingga siswa
mudah memahaminya dan mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya
basis kompetensi yang dikembangkan dalam pengajaran aqidah akhlak harus
menjamin pertumbuhan dan keimanan serta ketakwaan siswa kepada Allah SWT.
[1]
Departemen Agama RI, Kurikulum Aqidah Akhlak MTs 2004 Standar Kompetensi, (Jakarta: Direktorat
Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2004), hal. 22
[2] Ibid,
hal.9
[3] Ibid,
hal. 23
[4]
Slameto, Belajar danFaktor-Faktor yang
Mempengaruhinya (Jakarta:
Rineka Cipta, 2003) . hal. 25